Ahmad Tohari Terjemahkan Quran ke Bahasa Banyumas

Yogyakarta – Kesibukan sastrawan Ahmad Tohari sejak tujuh bulan lalu bertambah. Lelaki berusia 65 tahun itu diajak bergabung dalam sebuah tim bentukan Kementerian Agama. Tugasnya adalah menerjemahkan kitab suci Al-Quran ke dalam bahasa Banyumas. Al-Quran terjemahan itu akan diterbitkan pada akhir tahun ini.

Al-Quran terjemahan itu khususnya diterbitkasn untuk wilayah eks karesidenan Banyumas, yang meliputi Banyumas, Purwokerto, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara. “Bahasanya dengan dialeg Banyumasan yang populer, biar mudah dipahami,” kata Tohari kepada Tempo seusai menghadiri peluncuran majalah sastra Surah di pendapa Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) Yogyakarta, Rabu malam, 27 Februari 2013.

Proyek terjemahan tersebut berawal dari keprihatinan atas minimnya kaum muslim yang mempelajari Al-Quran. Sebanyak 62 persen sadar beragama, tetapi tidak menyentuh Quran sejak kecil. “Ini kelalaian pemimpin Islam. Kaum muslim tidak hanya Muhammadiyah dan NU, tapi lebih banyak abangan,” kata Tohari.

Menurut dia, perlu ada terobosan dengan mendekatkan kitab suci itu dalam budaya bahasa mereka sehari-hari. Antara lain dalam bahasa Banyumasan. “Jadi keliru kalau tidak memikirkan mereka,” kata Tohari. Dia dipilih masuk dalam tim pembuat kamus Banyumasan. Tim ini dipimpin Rektor Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto Lutfi Hamidi.
Sumber

Bagikan artikel ini ke : Artikel Yang Mungkin Berkaitan :
Filed in: Umum