Sang santri yang belum diketahui namanya ini secara spontan mengambil galon air dengan cara melilitkan di tubuhnya
Seorang santri tahfidz Al-Quran membuat kecemasan para pengasuhnya karena ingin menyelamatkan mushaf Al-Quran dengan cara menerjang banjir di Aceh Barat.
Seperti diketahui, musibah hujan deras yang menimpa sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Aceh Barat hampir sepekan semenjak Sabtu (31/10/2014) rupanya sempat merendam Pesantren Tahfidzul Qur’an di Dusun Cot Kande, Desa Gampong Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam.
Kala itu air semakin meninggi membuat semua barang-barang milik pondok pesantren ini mulai mengambang dan hanyut.
Tiba-tiba di tengah banjir, seorang santri bernama Saiful, yang kebetulan tidak bisa berenang ingin menyelamatkan mushaf Al-Qur’an yang saat ini sedang terapung.
Santri kelas 2 SMU asal Bireun ini secara spontan mengambil galon air dengan cara melilitkan di tubuhnya. Akibatnya, ia sempat terguling di bawah air dan terseret sehingga sempar membuat panik para pengasuhnya.
Akibatnya semuanya menjadi makin panik. Tidak lama salah seorang pengasuhnya berusaha menyelamatkan sang santri.
“Alhamdulillah bisa terselamatkan oleh pengasuhnya,” Ahmad Syakir, pengasuh Pesantren Tahfidzul Qur’an di Dusun Cot Kande, Desa Gampong Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam kepada hidayatullah.com, Jumat (07/11/2014).*/Khuluq
- Qori’ Internasional : Baca Al-Qur’an Langgam Jawa Dilarang Nabi
- Segera Terbit, Standardisasi Penerbitan Alquran di Indonesia
- Dengan Al Qur`an, Allah Angkat Dan Hinakan Suatu Kaum
- Tidak Hanya Jadi Imam Masjid, Hafidz Quran Juga Bisa Jadi Pengusaha
- Gubernur Ini Miliki 10 Anak Hafidz Quran
- Mengunjungi Kampung Qur’an Payakumbuh
- Robot Ajarkan Sholat, sebuah Karya Seorang Guru Al Quran
- Keajaiban Quran : Air Hujan Itu Tawar dan Bisa Diminum
- Duta Besar Saudi Terkesan Dengan Penghafal Quran Indonesia
- “Lengketnya” Kehidupan Masyarakat Mesir dengan Mushaf Al-Quran