”Jadi, jangan sampai menghafal ayat-ayat Alquran hanyalah sekadar iseng-iseng saja,” paparnya. Tuan Guru yang hingga kini masih melanjutkan pendidikan program doktoral pada Universitas Al Azhar Mesir itu telah menghafal Alquran sejak nyantri di Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan di Lombok Timur, kurang lebih selama enam tahun yakni selama menempuh pendidikan Tsanawiyah hingga Muallimin.
”Sesungguhnya tidak sulit menghafal Alquran itu. Kalau pun ada, itu terjadi pada muraja’ah (mengulang) atau istirja’ (mengembalikan memori),” jelasnya. Belum lama ini, Tuan Guru menjalani ujian di Universitas Al Azhar dalam bidang tahfiz Alquran sebanyak 12 juz. Ia mengakui, yang paling sulit adalah pada ujian lisan, karena harus langsung menjawab dan hampir tidak ada waktu untuk berpikir.
Lantas, kapan Tuan Guru memilih waktu tepat untuk menghafal Alquran di tengah kesibukannya sebagai orang nomor satu di Nusa Tenggara Barat? ”Selain ba’da shalat, saya sering memilih waktu di kendaraan dalam perjalanan ke berbagai daerah untuk menghafal Alquran mengikuti tilawah dari beberapa qori seperti Hudzaifi dan Abdul Basith.”
- Malaysia Keluarkan Fatwa Demonstrasi Haram
- Ini Dia Al-Qur’an Terberat di Dunia
- Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 262
- Inilah Petikan Ayat Quran di Gerbang Harvard
- Gunakan Bacaan Al-Quran, Video Musik CL 2NE1 Diprotes Federasi Muslim Korea
- Kisah Hijrah Yuke Sumeru: Dari Musik Rock Menjadi Hafidz Qur’an
- Bible, Al-Qur’an, dan Perempuan
- 10 Tahun untuk Menghafal Al Baqarah
- Fitnah, Nikmat, dan Siksa Kubur
- Kitab Tajwid TAHSINUL QIROAH