”Jadi, jangan sampai menghafal ayat-ayat Alquran hanyalah sekadar iseng-iseng saja,” paparnya. Tuan Guru yang hingga kini masih melanjutkan pendidikan program doktoral pada Universitas Al Azhar Mesir itu telah menghafal Alquran sejak nyantri di Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan di Lombok Timur, kurang lebih selama enam tahun yakni selama menempuh pendidikan Tsanawiyah hingga Muallimin.
”Sesungguhnya tidak sulit menghafal Alquran itu. Kalau pun ada, itu terjadi pada muraja’ah (mengulang) atau istirja’ (mengembalikan memori),” jelasnya. Belum lama ini, Tuan Guru menjalani ujian di Universitas Al Azhar dalam bidang tahfiz Alquran sebanyak 12 juz. Ia mengakui, yang paling sulit adalah pada ujian lisan, karena harus langsung menjawab dan hampir tidak ada waktu untuk berpikir.
Lantas, kapan Tuan Guru memilih waktu tepat untuk menghafal Alquran di tengah kesibukannya sebagai orang nomor satu di Nusa Tenggara Barat? ”Selain ba’da shalat, saya sering memilih waktu di kendaraan dalam perjalanan ke berbagai daerah untuk menghafal Alquran mengikuti tilawah dari beberapa qori seperti Hudzaifi dan Abdul Basith.”
- Yusuf Mansur Membohongi Umat?
- Tafsir Ayat-ayat Poligami
- Seputar Al-Qur`an (singkat)
- Kesamaan Syiah dan Orientalis Masalah Al-Quran
- Kitab Tajwid TAHSINUL QIROAH
- Bahaya Judi dan Minuman Keras
- Menghindar dari Fitnah Harta dan Anak
- Meniti Jalan yang Lurus
- Al Quran: Keutamaan, kedudukan dan posisinya sebagai sumber syariat Islam.
- Murottal Online